Rabu, 12 Januari 2011

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KOLITIS ULSERATIFA

A.Pengertian
Colitis ulserativa merupakan suatu penyakit menahun di usus besar mengalani peradangan dan luka,yang menyebabkan diare berdarah,kram perut dan demam.kolitis ulserativa bisa dimulai pada umur berapapun,tapi biasanya dimulai antara umur 15-30 tahun.tidak seperti crohn,colitis ultrativa tidak selalu menoengaruhi seluruh ketebalan dari usus dan tidak pernah mengenai usus halus.penyakit ini biasanya di mulai di rectum atau kolon sigmoid dan akhirnya menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar.Sekitar 10% penderita hanya mendapat satu kali serangan..
Proktitis ulserativa merupakan peradangan dan perlukaan di rectum.pada 10-30% penderita penyakit ini akhirnya menyebar ke usus besar.jarang diperlakukan pembedahan dan harapan hidupnya baik.
B.ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini tidak diketahui,namun factor keturunan dan respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus,diduga berperan dalam terjadinya jolitis ulserativa.
C.PATOFISIOLOGI
Suatu serangan ini bisa mendadak dan berat,menyabebkan diare hebat,demam tinggi,sakit perut,dan peritonitis(radang selaput perut) selama serangan penderita tampak sangat sakit.
Yang lebih sering terjadi adalah serangannya dimulai secara bertahap,dimana penderita memiliki keinginan untuk buang air besar,kram ringan pada perut bawah dan tinja yang berdarah dan berlendir.
Jika penyakit ini tervatas pada rectum dan kolon sigmoid tinja mungkin normal,kering,dank eras.tetapi ketika buang air besar ,dari rectum keluar lender yang banyak mengandung sel darah merah dan sel darah putih.Gejala lain bisa demam.
Jika menyebar ke usus besar ,tinja akan lunak dan penderita dapat buang air besar sebanyak 10-20 kali/hari.Tinja tampak mengandung nanah,darah dah lendir.


D.MANIFESTASI KLINIS
            Gejala utama colitis ulserativa adalah diare,nyeri abdomen,dan perdarahan rectal.Pendarahan bisa ringan atau berat.Selain itu juga terjadi kram,anoreksia serta adanya dorongan untuk defekasi.Pesien melaporkan buang air besar 10-20 kali/hari.Gejala lain mencakup kesi kulit(eritoma nodisum),lesi mata(uveitis),abnormalitas sendi(artitis) dan penyakit hati.
E.PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan mengurangi gejala dan mengganti cairan dan zat gizi yang hilang.penderita sebaij\knya mengurangi makan-makan sayur mentah untuk mengurangi cedera fisik pada lapisan usus besar yang meradang.Diet bebas susu,dan minum obat antikolinergik.
Apabila sudah terjadi colitis toksis maka penderita harus diawasi,semua obat dihentikan dan pasien dipuasakan.Jika pasien masih lemah dapat dilakukan tindakan pembedahan.
F.ASUHAN KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan diambil untuk mengidentifikasi awitan,durasi,dan karakteristik nyeri abdomen,adanya diare atau dorongan fekal ,mual,anoreksiaatau penurunan berat badan.Dan riwayat keluarga tentang penyakit usus inflamasi.Pengkajian pola eliminasi usus mencakup karakter ,frekuensi,dan adanya darah,pus,lemak,atau mucus.Alergi penting untuk dokumentasi khususnya intoleransi usus atau laktasol.Pasien dapat menunjukkan gangguan pola tidur bila diare / nyeri terjadi pada malam hari.
Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan karakteriristiknya,palpasi abdomen terhadap nyeri tekan,inspeksi kulit tanda bukti adanya fistula atau gejala dehidrasi.Pasian diinspeksi adanya darah dan mucus.
Tujuan utama:
-       Mendapatkan eliminasi usus normal
-       Hilangnya nyeri abdomen dan kram
-       Mencegah kekurangan volume cairan
-       Mempertahankan nutrisi dan berat badan
-       Menghindari keletihan
-       Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang proses penyakit dan program terapeutik.


Diagnosa keperawatan:
1.Diare berhubungan dengan adanya inflamasi,iritasi atau malabsorbsi usus
    Intervensi:
    Observasi dan catat frekuensi defekasi,karakteristik,jumlah dan factor pencetus.
    Identitas makanan dan cairan yang mencetuskan diare.
    Observasi demam,takikardia,ansietas,dan kelesuan.
    Memberikan obat antikolinergik
2.Nutrisi perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubangan dengan gangguan  absorpsi nutrient
   Intervensi:
   Timbang beratbadan tiap hari
   Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik,lingkungan yang nyaman
   Pertahankan puasa sesuai indikasi
  Tambahkan diet sesuai indikasi
3.Nyeri berhubungan dengan diare lama
   Intervensi:
   Dorong pasien untuk melaporkan nyeri
   Kaji laporan kram abdomen atau nyeri ,catat lokasi,skala nyeri.
   Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman.
4.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan informasi
   Intervensi:
   Tentukan persepsi pasien tentang proses penyakit
   Beri tahu pasien tentang penyakit
   Beri pendidikan kesehatan











DAFTAR PUSTAKA

Moorhouse,Dongoes.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3.Jakarta:EGC
Smeltzer,Suzanne.2002.keperawatan Medikal Bedah.Volume 2.Edisi 8 .Jakarta EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar